“Anak saya baru lahir tanpa lubang anus. Perutnya terpaksa dirobek untuk mengeluarkan kotorannya. Setiap tangisnya yang terdengar, saya ingin sekali gantikan posisi dia. Ya Tuhan, tolong kuatkan keluarga kecil kami..”
Cuaca panas dan hujan tak menghentikan langkah Pak Boyadi mengambil orderan ojek onlinenya. Nyaris 12 jam ia bekerja, demi membawa anaknya Nata menuju jalan kesembuhan. Nata terlahir tanpa lubang anus dan kini butuh operasi segera untuk bisa buang air dengan normal. Sementara biayanya mencapai 100 juta rupiah, darimana Pak Boyadi mendapatkannya?
Bahkan menabung seumur hidup pun tak akan menghasilkan apapun buatnya. Tapi pak Boyadi tak menyerah. Pagi buta sekali Pak Boyadi kerja jadi kuli bangunan. Ia biasa mengangkat-angkat bahan berat sampai sore. Barulah dari sore menuju dini hari Pak Boyadi pergi ngojek.
Namun penghasilannya pun tidak cukup untuk bayar kantong kotoran Nata yang harus diganti tiap hari..
“Hati saya mau menangis kalau tidak ada orderan. Gimana caranya Nata bisa sembuh? kebutuhan anak. Saya hanya bisa berdoa, semoga hari ini ada rezeki” lirih Pak Boyadi.
Segala cara telah dilakukan Pak Boyadi untuk kesembuhan Nata. Selain menabung dan menambah beban kerja, Pak Boyadi sampai menjual harta benda miliknya yang ada di rumah kontrakan. Saking buntunya pemikiran Pak Boyadi, tak tahu harus bagaimana lagi mengumpulkan biaya berobat Nata.
Orang baik, bagi kita yang hingga hari ini masih diberi kesehatan. Maukah kamu membantu beliau untuk menyembuhkan anaknya yang lahir tanpa anus?
Tak hanya mendoakan dan berdonasi, saudara-saudara juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang turut menemani perjuangan Dek Nata.
Galang dana ini juga diperuntukkan oleh penerima manfaat medis Yayasan Dompet Sosial Madani.
Menanti doa-doa orang baik