Hidup tanpa kaki kanan sejak lahir, Kafi kini kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya.
***
Beginilah keseharian Kafi yang duduk di kelas 2 SD, berjalan ke sekolah tanpa kaki palsu. Sebab kaki palsu lamanya sudah rusak karena dipakai bertahun-tahun dan membuat kakinya lecet.
Kafi juga hidup tanpa orang tua. Ibunya sudah lama meninggal dunia sedangkan ayahnya pergi tak tahu kemana. Yang jelas ia sekarang tinggal di rumah neneknya bersama bibi, paman dan sepupunya.
Karena belum bisa membeli kaki palsu baru, Kafi terpaksa berjalan dengan cara melompat dan berpegangan pada tembok-tembok rumah yang ia lewati sepanjang jalan.
Apa daya, saat ini Kafi dan saudara-saudaranya hanya bergantung pada pamannya yang seorang tukang las. Di tengah pandemi ini tak banyak yang memakai jasa lasnya sehingga untuk makan sehari-hari saja sulit.
Walau masih begitu belia, Kafi tidak pernah merasa minder dengan keterbatasan fisiknya. Ia tetap fokus dan gigih untuk menggapai cita-citanya dan ingin membahagiakan nenek serta saudara-saudara yang telah merawatnya.
#OrangBaik, tidakkah hatimu tergerak melihat perjuangan Kafi hidup tanpa kaki palsu? Kamu bisa bantu wujudkan kaki palsu baru bagi Kafi dengan cara:
Tak hanya mendoakan dan sedekah, saudara-saudara juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang turut mendapatkan pahala sedekah jariyah.